Hubungan psikologi sosial dengan ilmu-ilmu sosial lainnya
Serge
moscovici seorang psikolog sosial perancis menyatakan bahwa psikologi
sosial adalah jembatan diantara cabang-cabang pengetahuan sosial
lainnya. Sebab psikologi sosial mengakui pentingnya memandang individu
dalam suatu system sosial yang lebih luas dan karena itu menarik
kedalamnya sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan ekonomi. Psikologi
sosial mengakui aktifitas manusia yang rentangnya luas dan pengaruh
budaya serta perilaku manusia dimasa lampau. Dalam mengambil fokus ini
psikologi sosial beririsan dengan filsafat, sejarah, seni dan musik.
Selain itu psikologi sosial memiliki perspektif luas dengan berusaha
memahami relevansi dari proses internal dari aktivitas manusia terhadap
perilaku sosial. Dalam hal ini psikologi sosial misalnya mungkin
mempertanyakan bagaimana keadaan orang setelah menyaksikan suatu
kejadian menakutkan akan mempengaruhi arousal secara
fisiologis, seperti tekanan darah dan serangan jantung. Karena
perspektif ini, maka dibahas tentang persepsi, kognisi dan respon
fisiologis.
Meskipun
demikian, perlu dicatat bahwa cirikhas dari psikologi sosial adalah
memfokuskan pada individu daripada kelompok atau unit.sementara ahli
ilmu sosial yang lain mempergunakan analisis kemasyarakatan yakni
mempergunakan faktor-faktor secara luas untuk menjelaskan perilaku
sosial. Misalnya sosiologi lebih tertarik pada struktur dan fungsi
kelompok. Kelompok itu dapat kecil (keluarga), atau moderat (perkumpulan
mahasiswa, klub sepakbola), atau luas (suatu masyarakat).
Sementara
bidang studi lain dari psikologi yang tertarik pada keunikan dari
perilaku individu adalah psikologi kerpibadian. Pendekatan psikologi
kepribadian adalah membandingkan masing-masing orang. Sementara
pendekatan psikologi sosial adalah mengidentifikasikan respon (cara
bereaksi) dari sebagian besar atau kebanyakan orang dalam suatu situasi
dan meneliti bagaimana situasi itu mempengaruhi respon tersebut.
Marilah
kita bandingkan ketiga pendekatan tersebut dengan menggunakan contoh
yang spesifik untuk menganalisis terjadinya tindak kekerasan. Pendekatan
kemasyarakatan cenderung menunjukkan adanya kaitan antara tingkat
kejahatan yang tinggi dengan kemiskinan, urbanisasi yang cepat, dan
industrialisasi dalam suatu masyarakat. Untuk membuktikan kesimpulan
ini, mereka menunjukkan beberapa fakta tertentu : orang yang miskin
lebih sering melakukan kejahatan; kejahatan lebih banyak timbul di
daerah kumuh ketimbang di lingkungan elit; kriminalitas meningkat pada
masa resesi ekonomi dan menurun di saat kondisi ekonomi membaik.
Sementara
pendekatan individual dalam bidang psikologi yang lain (psikologi
kepribadian, perkembangan dan klinis) cenderung menjelaskan kriminalitas
berdasarkan karakteristik dan pengalaman criminal individu yang unik.
Pendekatan ini akan mempelajari perbedaan individual yang menyebabkan
sebagian orang melakukan tindak criminal, yang tidak dilakukan oleh
orang lain dengan latar belakang yang sama, untuk itu, biasanya mereka
memusatkan pada latar belakang individu, misalnya bagaimana perkembangan
orang itu? Disiplin apakah yang diterapkan orang tuanya? Mungkin orang
tua yang kasar cenderung menumbuhkan anak belajar berperilaku kasar?.
Penelitian dapat dilakukan dengan membandingkan latar belakang keluarga
anak yang nakal dengan yang tidak nakal. Jadi analisis semacam ini
memusatkan pada bagaimana dalam situasi yang sama orang dapat melakukan
perilaku yang berbeda karena pengalaman masa lalu yang unik.
Sebaliknya
psikologi sosial lebih berpusat pada usaha memahami bagaimana seseorang
bereaksi terhadap situasi sosial yang terjadi. Psikologi sosial
mempelajari perasaan subyektif yang biasanya muncul dalam situasi sosial
tertentu, dan bagaimana perasaan itu mempengaruhi perilaku. Situasi
interpersonal apa yang menimbulkan perasaan marah, dan meningkatkan atau
menurunkan kemungkinan munculnya perilaku agresi? Sebagai contoh, salah
satu prinsip dasar psikologi sosial adalah bahwa situasi frustasi akan
membuat orang marah, yang memperbesar kemungkinan timbulnya mereka
melakukan perilaku agresi. Akibat situasi yang menimbulkan frustasi ini
merupakan penjelasan alternative mengenai sebab timbulnya kejahatan.
Hubungan itu tidak hanya menjelaskan mengapa perilaku agresif terjadi
dalam situasi tertentu, tetapi juga menjelaskan mengapa faktor ekonomi
dan kemasyarakatan menimbulkan kejahatan. Misalnya, orang miskin
berduyun-duyun dating ke kota akan mengalami frustasi; mereka ternyata
sulit mencari pekerjaan, mereka tidka dapat membeli apa yang mereka
inginkan, tidak dapat hidup layak seperti yang mereka bayangkan. Dan
frustasi ini merupakan sebab utama munculnya sebagian besar perilaku
criminal. Psikologi sosial biasanya juga menyangkut perasaan-perasaan
subyektif yang ditimbulkan situasi interpersonal, yang kemudian
mempengaruhi perilaku individu. Dalam contoh ini situasi frustasi
menimbulkan kemarahan, yang kemudian menyebabkan timbulnya perilaku
agresif.
Kesimpulan
: pada dasarnya psikologi sosial sangat berhubungan dengan ilmu sosial
lain nya, dimana psikologi sosial merupakan bagian dari semua cabang
ilmu sosial lainnya!
0 comments:
Posting Komentar